Sirkel Tubuh Gereja Kini: yang Kotor atau yang Glamor? [Mengkritisi Model Gereja sebagai Hamba di Era Sekular]

Authors

  • Hyasintus Godho Ugha Godho IFTK LEDALERO
  • Hironimus Kartono Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Kanisius Bauk Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Robert Mirsel Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

DOI:

https://doi.org/10.53949/arjpk.v9i1.40

Keywords:

Sekular, Gereja, Hamba, Glamor, Kotor

Abstract

Era sekular turut mempengaruhi relasionalitas hidup bergereja. Tugas Gereja sebagai hamba/pelayan menjadi sorot tajam dunia dan patut dikritisi. Apakah Gereja tetap loyal dengan tugas-tugas pelayanan itu ataukah sebaliknya glamor dan elitis, kian menjauh dari spiritualitas pelayanan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik analisi isi dengan metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil kajian penulis dikemukakan bahwa era sekular adalah tantangan dunia yang mesti dihadapi oleh Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamtan, secara khusus sebagai pelayan. Ia hendaknya tidak memerintah dengan kekuasaan tetapi menarik orang dengan cinta. Sebagimana Kristus yang rela menjadi manusia (hamba) yang bergaul dengan orang-orang kecil, yang turut membungkuk untuk mencuci kaki para murid-Nya yang kotor.

References

Bakhoh, dkk. (2021). “Gereja Sebagai Hamba yang Melayani: Sebuah Perspektif Eklesiologi Transformatif di Era Society 5.0”, Jurnal Teologi Biblika dan Praktika. Vol.2, No. 2.

Donatus, Sermada Kelen. (2015). “Teori Kritis dan Relevansinya untuk Pengkajian Terhadap Realitas Sosial Bangsa Indonesia”. Jurnal Ledalero. Vol. 14, No. 1.

Dulles, Avery. (1987). Model-Model Gereja. Ende: Penerbit Nusa Indah.

Jacobs, Tom. (1987). Gereja Menurut Vatikan II. Yogyakarta, Penerbit Kanisius.

Hamonangan, Yogi dan Robertus Septiandry. (2023). “Eksistensi Gereja Sinodal Sebagai Sakramen Keselamatan Universal”, Jurnal Rajawali. Vol. 21, No. 1.

Madjid, Nurcholis. (1998). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Penerbit Mizan.

O’Leary, Naomi. (2013). “Keluarkan Manifesto, Paus Kritik Kapitalisme dan Tirani Pasar”.<https://www.voaindonesia.com/amp/keluarkan-manifesto-paus-kritik-kapitalisme-dan-tirani-pasar/1798566.html>, diakses pada 19 November 2024.

Priana, I Made. (2016). “Misi Gereja Menghadirkan Kerajaan Allah di Bumi”. Sanctum Domine: Jurnal Teologi, Vol.4, No. 1.

Rojiati, Umi dan Noor Afifah. (2024). “Analisis Fenomena Flexing: Keterkaitan Antara Gaya Hidup dan Popularitas”. KOMSOSPOL: Jurnal Komunikasi Sosial dan Politik. Vol. 4, No. 1.

Sunarko, Adrianus. (2019). Agama dalam Masyarakat Post-Srkular. Jakarta: Penerbit Obor.

Downloads

Published

2025-01-31

How to Cite

Godho, H. G. U., Kartono, H., Bauk, K., & Mirsel, R. (2025). Sirkel Tubuh Gereja Kini: yang Kotor atau yang Glamor? [Mengkritisi Model Gereja sebagai Hamba di Era Sekular]. Atma Reksa : Jurnal Pastoral Dan Kataketik, 9(1), 98–104. https://doi.org/10.53949/arjpk.v9i1.40